1.
LATAR BELAKANG
Mulai tahun
pelajaran 2013/2014, Pemerintah memberlakukan Kurikulum 2013 yang merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 2006. Hasil kajian pelaksanaan Kurikulum 2013 menunjukkan
bahwa salah satu kesulitan pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
adalah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, pemanfaatan dan pelaporan
penilaian. Pada perencanaan penilaian, pendidik kesulitan merumuskan indikator
instrumen penilaian, menentukan teknik penilaian yang tepat sesuai dengan
kompetensi dasar yang diajarkan, mengembangkan butir-butir instrumen penilaian
dan rubrik penilaian. Pada pelaksanaan penilaian, pendidik kesulitan melakukan
penilaian sikap dengan berbagai teknik penilaian dalam waktu yang terbatas.
Pendidik juga mengalami kesulitan dalam mengolah dan mendeskripsikan capaian
hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Memperhatikan
permasalahan-permasalahan di atas, penulis mencoba memnjelaskan satu dari
beberapa permasalahan yang dialami yaitu trntang mengolah dan mendeskripsikan
capaian hasil penilaian keterampilan. makalah ini diharapkan dapat membantu
pendidik untuk melaporkan serta memanfaatkan hasil penilaian aspek
keterampilan.
2.
PERMASALAHAN
Untuk
mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik terkait penilaian
keterampilan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari penilaian keterampilan ?
2. Apa saja teknik pada penilaian keterampilan ?
3. Bagaimana cara pengolahan penilaian keterampilan ?
3.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain.
Kurikulum sebagai seperangkat rencana mencakup tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Pembelajaran dilakukan sebagai
upaya untuk mencapai kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu,
penilaian erat kaitannya dengan informasi seputar peserta didik dan
pembelajarannya. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Dalam melaksanakan
penilaian, pendidik dan satuan pendidikan harus mengacu pada Standar Penilaian
Pendidikan. Berikut ini
pengertian-pengertian terkait pada penilaian keterampilan :
1.
Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar
dalam penilaian hasil belajar peserta didik.
2. Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik.
3. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/ data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
4. Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan informasi/data
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam bentuk
penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
5. Penilaian
keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
6. Teknik
penilaian adalah cara yang digunakan oleh pendidik untuk melakukan penilaian
dengan menggunakan berbagai bentuk instrumen penilaian.
B. Teknik pada Penilaian Keterampilan
Penilaian
keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, penilaian
proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang
skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
1) Penilaian
Kinerja
Penilaian
kinerja (performance assessment) adalah penilaian yang menuntut peserta
didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam
berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian
kinerja, penekanannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Penilaian
kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, misalnya poster,
puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut
penilaian praktik, misalnya bermain sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi,
melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca
puisi.
2) Penilaian
Proyek
Penilaian
proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan
pelaporan. Pada penilaian proyek ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
(a) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan
peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu
pengumpulan data, dan penulisan laporan yang dilaksanakan secara kelompok.
(b) Relevansi
Kesesuaian
tugas proyek dengan muatan pelajaran.
(c) Keaslian
Proyek
yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya sendiri di bawah
bimbingan pendidik.
(d) Inovasi
dan kreativitas
Proyek
yang dilakukan peserta didik mengandung unsur-unsur kebaruan atau sesuatu yang
berbeda dari biasanya.
3) Penilaian
Portofolio
Portofolio
merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta
didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan
(reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Pada akhir periode
portofolio tersebut dinilai oleh pendidik bersama-sama dengan peserta didik dan
selanjutnya diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan dilaporkan
kepada orangtua sebagai bukti autentik perkembangan peserta didik.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dan dijadikan panduan dalam penggunaan penilaian
portofolio di sekolah adalah sebagai berikut:
1.
karya asli peserta didik
2.
saling percaya antara pendidik dan
peserta didik
3.
kerahasiaan bersama antara pendidik dan
peserta didik
4.
milik bersama antara peserta didik dan
pendidik
5.
kepuasan pada diri peserta didik
6.
kesesuaian dengan kompetensi dalam
kurikulum
7.
penilaian proses dan hasil
8.
penilaian yang tidak terpisahkan dari
proses pembelajaran.
9.
Bentuk portofolio
a) File
folder yang bisa digunakan untuk menyimpan
berbagai hasil karya terkait dengan produk seni (gambar, kerajinan tangan, dan
sebagainya).
b) Album
berisi foto, video, audio.
c) Stopmap
berisi tugas-tugas imla/dikte dan tulisan (karangan,
catatan) dan sebagainya.
d) Buku
siswa yang disusun berdasarkan Kurikulum 2013, juga merupakan portofolio peserta
didik SD.
Dalam
menggunakan portofolio, pendidik beserta peserta didik perlu memperhatikan
hal-hal berikut:
a)
masing-masing peserta didik memiliki
portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar peserta didik;
b)
menentukan hasil kerja yang perlu
dikumpulkan/disimpan;
c)
sewaktu-waktu peserta didik diharuskan
membaca catatan pendidik yang berisi komentar, masukan, dan tindakan lebih
lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja
dan sikap;
d)
peserta didik dengan kesadaran sendiri
menindaklanjuti catatan pendidik;
catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang
dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal sehingga perkembangan kemajuan
belajar peserta didik dapat terlihat.
A. Pengolahan Penilaian Keterampilan
Nilai
keterampilan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan bilangan bulat pada
skala 0 sampai dengan 100 serta dibuatkan deskripsi capaian kemampuan peserta
didik. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan
peserta didik dalam setiap muatan pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada
muatan pelajaran.
Penilaian
keterampilan dapat disajikan dalam bentuk nilai rata-rata dan/atau nilai
optimum, sedangkan nilai akhir penilaian keterampilan dihitung dari rerata
nilai seluruh KD. Nilai optimum diberlakukan apabila penilaian dilakukan
terhadap KD pada materi dan teknik penilaian yang sama dan penilaian dilakukan
lebih dari satu kali.
Data pada tabel di bawah merupakan hasil
penilaian keterampilan dalam satu semester untuk muatan pelajaran Bahasa
Indonesia. Pengolahan nilai keterampilan untuk rapor peserta didik adalah
sebagai berikut.
Nilai akhir (NA)
Keterampilan Arora dalam rapor untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia Semester
1 sebagai berikut.
NA = Rata-rata
skor semua KD = 83
Penentuan rentang predikat
Setelah
KKM setiap muatan/mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat
ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari seluruh KKM muatan/ mata
pelajaran. Misalnya, suatu sekolah berdasarkan hasil analisis menentukan satu
KKM untuk seluruh mata pelajaran 60.
Rentang
predikat dapat menggunakan satu ukuran yang sama di satu sekolah. Misalnya, KKM
satuan pendidikan 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Rentang
predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan rumus sebagai berikut:
*Keterangan : angka 3 pada rumus diperoleh dari jumlah
predikat selain D (A, B, dan C). Sehingga panjang
interval untuk setiap predikat 13 atau 14.
Berikut disajikan tabel berisi beberapa contoh rentang predikat
sesuai dengan KKM satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil pengolahan di atas, di
asumsikan KKM pada satuan pendidikannya adalah 60, maka predikat ketercapaian kompetensi
ditentukan oleh KKM berikut.
Berdasarkan tabel di atas, capaian nilai tertinggi terdapat pada KD 4.1 = 90 (sangat baik), sedangkan
capaian nilai terendah terdapat pada KD 4.3 = 75 (cukup). Dengan demikian
deskripsi rapor sebagai berikut.
Terimakasih atas postingannya ibu sefni yowanita ini sangat membantu saya dalam memahami penilaian pada kurikulum 2013. Namun ada satu peetanyaan saya "Mengapa jija kita mengambil nilai praktik lebih dari 1 kali yang diambil kok yang lebih tinggi ? "
BalasHapusTerima kasih bapak atas pertanyaannya. itulah yang namanya penilaian keterampilan menggunakan pengolahannya menggunakan nilai optimum. Artinya jika kita mengambil nilai pada satu KD yang sama pada aspek keterampilan dengan teknik penilaian praktik (kinerja), sebuah kegiatan kinerja tidak bisa kita rata-ratakan. tetapi dalam penilaiannya jika satu siswa dalam praktek pertama belum optimum atau mendapat nilai yang belum memuaskan maka kita bisa mengambil nilai lagi dari praktik yang lain asalkan masih dalam satu KD yang sama. Sehingga di dapatkan dari beberapa nilai yang kita ambil, kita ambil nilai yang optimumnya atau nilai yang paling tinggi.
HapusSemoga bisa memahamiya pak. Terima Kasih.
Assalamu'alaikum wr wb
BalasHapusPada penilaian proyek yg dikerjakan secara individu..dalam waktu yg ditentukan dan dikerjakan dirumah...jelas bisa dibantu pihak lai. pada saat hasil proyeknya sangat sempurna. jika kita lihat dari kerja individu siswa jika dikerjakan sendiri jelas tidak mungkin sempurna hasilnya...kita yakin pasti bukan siswa itu sendiri yg mengerjakan tugas proyek tersebut. Nah yg saya tanyakan, jika hal itu terjadi bagaimana trik penilaian yg autentik pd tugas proyek tersebut dapat kita berikan....??terima kasih sebelumnya y...wassalam
terima kasih atas pertanyaannya ibu....
HapusSesuai pengalaman yang pernah saya lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang demikian.
1. Biasakan tanamkan sikap jujur kepada siswa, karena jika sikap jujur itu sudah tertanam makan insya allah mereka memahami dan akan beriskap jujur pada saat mengerjakan tugas individu yang dilakukan di luar sekolah.
2. Tugas yang kita berikan kepada siswa tersebut seyogyanya siswa harus membuat laporan kegiatan yang dilaksanakan. disini lah kita bisa melihat seberapa banyak campur tangan orang tua. Apa lagi jika kita sudah memahami setiap karakter anak. Kita bisa melihat dari laporan yang mereka buat itu benar-benar siswa yang mengerjakan dengan catatan pasti akan ada bantuan dari orang tuanya tetapi persentasinya bisa kita lihat pada laporan siswa tersebut.
3. pada saat membuat laporan sarankan kepada siswa untuk melampirkan dokumentasi kegiatan yang sudah mereka lakukan dirumah baik itu dalam bentuk foto. Jika ingin lebih melihat auntentik lagi, siswa dapat memberikan rekaman video kegiatan yang sudah mereka lakukan.
Mungkin sedikit trik yang pernah saya lakukan kepada siswa, semoga ibu bisa memahaminya.
Terima kasih
Alhamdulillah, terima kasih banyak atas triknya y ibu...
HapusSemoga bermanfaat ya bu.....
HapusAssalamu'alaikum wr wb
BalasHapusdisini saya ingin bertanya, kriteria atau komponen esensial apa sajakah yang harus/ penting untuk dimunculkan dalam pengolahan penilaian ketrampilan nantinya? trimakasih
Terima kasih atas pertanyaan fitri...
HapusKomponen yang kita gunakan dalam pengolahan penilaian keterampilan disini bisa kita gunakan rekapitulasi penilaian dari teknik kinerja, proyek maupun portofolio. Dimana penilaian keterampilan dapat disajikan dalam bentuk nilai rata-rata dan/atau nilai optimum, sedangkan nilai akhir penilaian keterampilan dihitung dari rerata nilai seluruh KD. Nilai optimum diberlakukan apabila penilaian dilakukan terhadap KD pada materi dan teknik penilaian yang sama dan penilaian dilakukan lebih dari satu kali.
Terima kasih.... Semoga dapat dipahami ya.....
ass...buk gmna caranya jika hasil portofolio siswa hilang? sedangkan orang tua mau melihat hasil dari penilaian portofolio tersebut? Terimakasih
BalasHapusTerima kasih fefy atas pertanyaannya....
HapusSatu yang pasti kita sebagai pendidik adalah berusaha untuk penataan administrasi kita dengan baik sehingga kita tidak mengalami kehilangan data.
Besar kemungkinan tidak akan terjadi kasus seperti pertanyaan fefy.
Namun apabila hasil karya siswa yang hilang tersebut hanya satu atau beberapa saja, kita bisa menjelaskkan kepada orang tua siswa dan kita bisa melihatkan hasil penilaian yang sudah kita lakukan pada saat siswa mengumpulkan hasil karyanya.
Namun jika yang hilang itu adalah satu bundel arsip portofolio siswa, bisa jadi itu bukan kehilangan tetapi mungkin kita yang salah atau lupa meletakkannya. Namun kembali ke saran saya di awal jiaka administrasi kelas kita tertata dengan rapi insya allah tidak akan terjadi, karena portofolio tersebut biasanya di letakkan ditempat yang setiap hari guru dan siswa bisa melihatnya.
Terima kasih, semoga dapat memahaminya ya fefy....
terimakasih atas jawabannya ya buk...
Hapusini sebagai tambahan buat saya ke depannya untuk lebih berhati-hati dalam dalam menyimpan hasil kerja siswa.
Assalamu'alaikum...ka'.
BalasHapusMau nanya nih,
Bagaimana cara guru menyikapi masalah ketika dalam penilaian kerja anak cendrung meniru hasil teman dan hasil tiruan tersebut lebih sempurna dibanding teman yang ia tiru.
Terimakasih.
Terima kasih atas pertanyaannya ita.....
HapusPada kurikulum 2013 kita sangat familiar dengan bahasan penilaian autentik. Penilaian autentik disini mempunyai pemahaman bahwa penilaian yang dilakukan oleh pendidik adalah penilaian terhadap siswa mulai dari proses hinggal hasil. Nah, disini jelas bahwa mindset kita selama ini menilai hasil kerja siswa pada akhir saja tidak dapat lagi bisa kita gunakan. Solusi yang dapat kakak berikan yaitu ....
Karena kita menggunakan penilaian autentik yang notabene pada saat kita melakukan penilaian kita sudah mempunyai sebuah rubrik penilaian yang menuangkan aspek-aspek apa saja untuk menilai dari hasil pekerjaan siswa. Mungkin salah satu aspek yang dapat kita gunakan dalam penilaian keterampilan siswa adalah keaslian dari pembuatan/pengerjaannya. Sehingga kita dengan gampang melihat maupun menilai hasil dari pekerjaan siswa kita.
Terima kasih.... semoga dapat memahaminya.....
ASSALAMUALAIKUM IBU....
BalasHapussaya ingin bertanya, misalnya kita menilai siswa dalam aspek produk yang dihasilkan (menilai poster buatan siswa), apakah proses dalam pembuatan produk tersebut juga penting untuk dinilai?
terima kasih sebelumnya
Terima kasih atas pertanyaannya nafsul.....
BalasHapusYang dikatakan penilaian autentik adalah penilaian yang nyata, penilaian yang dinilai mulai dari proses hingga hasilnya.
Jadi, pada saat kita memberikan tugas kepada siswa sebuah hasil karya, kita wajib menilai mulai dari prosesnya. Penilaiannya menggunakan sebuah rubrik penilaian yang berisikan beberapa aspek misalnya aspek kelengkapan bahan, runtutnya kegiatan pengerjaan, kreatifitas, kerapian hingga originalitas hasil karya tersebut harus kita tuangkan dalam sebuah rubrik.
Terima kasih.... semoga dapat di pahami....
Assalamu'alaikum ibu sefni..
BalasHapusMaaf mau sedikit bertanya.
Jika setiap cara penilaian yg d lakukan semua nilai yg d dapat seorang siswa selalu sama nilainy, (tidak ada optimum atau minimum?)
Bagaimana meletakkanya pada nilai raport???
Terima kasih dila....
HapusSesuai dengan namanya penilaian autentik, artinya penilaian itu dilakukan mulai dari proses sampai akhir. Artinya tidak mungkin akan terjadi sebuah penilaian yang sama. Pasti akan terjadi penilaian yang berbeda walaupun KD yang di lakukan itu sama.
Semoga dapat memahami... Terima kasih.....
banyak ilmu yang bisa saya peroleh dari penulisan makalah ibu, namun saya mau bertanya, bagaimana cara pengolahan untuk penilaian proyek? karena proyek ini dilakukan tidak dalam waktu satu hari saja. terima kasih.
BalasHapusTerima kasih atas pertanyaannya.....
HapusSaya coba menjawab pertanyaan dari wiwit, sebenarnya makalah yang saya bahas disini hanya khusus pengolahan nilai rapor. Tapi insya allah dapat saya jelaskan bahwa rangkaian kegiatan dalam penilaian proyek harus memuat rubrik penilaianyang menilaia mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan.
Semoga di pahami.....
Terima kasih....
Assalamualaikum kakak Ketua... :)
BalasHapusMo bertanya nie, Bagaimana cara menentukan KKM dari setiap mata pelajaran dan apa saja tahapan-tahapan dalam penetapan KKM ? dan apabila ada siswa kita yang nilainya dibawah KKM lebih dr Satu Mata Pelajaran apa yang sebaiknya kita lakukan ? terimakasih :)
Adek guru atas pertanyaannya.....
HapusBerikut di jelaskan cara penentuan KKM :
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap muatan pelajaran setiap
kelas dalam satu tahun pelajaran.
2. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek kompleksitas,
intake, pendidik dan daya dukung.
a. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek kompleksitas, antara.
lain jumlah KD dan karakterististik KD muatan pelajaran (misalnya, tingkat
kesulitan, kedalaman dan keluasan KD).
b. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek intake, antara lain hasil
observasi awal siswa, hasil belajar siswa dari tahun pelajaran sebelumnya,
dan nilai hasil ujian sekolah dari tahun pelajaran sebelumnya.
c. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek pendidik dan daya
dukung, antara lain kompetensi pendidik (nilai UKG), rasio pendidik dan
murid dalam satu kelas, akreditasi sekolah dan sarana prasarana sekolah.
3. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100 dengan
mempertimbangkan hal berikut:
a. Karakteristik Mata/Muatan Pelajaran (Kompleksitas)
Karaktersitik mata/muatan pelajaran memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD
tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/
kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
b. Karaktersitik Peserta Didik (Intake)
Karakteristik peserta didik (intake) memperhatikan kualitas peserta didik
yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil penilaian awal peserta
didik, dan nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin
tinggi pula nilai KKMnya.
c. Kondisi Satuan Pendidikan (Pendidik dan Daya Dukung)
Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang
diampu, kompetensi guru (misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah
peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan
dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung,
semakin tinggi pula nilai KKMnya.
Semoga bermanfaat....
permisi...saya mau bertanya bu...berapa persen nilai dari penilaian keterampilan ini untuk membantu nilai rapor anak. terima kasih...
BalasHapusTerima kasih atas atas pertanyaannya.
HapusPada Kurikulum 2013 nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan mempunyai peran yang sama besar. Tidak ada yang lebih di utamakan. Ke tiga komponen tersebut sangat penting di dalam melaporkan hasil pencapaian kompetensi siswa kepada orang tuanya.
Terima kasih....
salam ibu..
BalasHapusterima kasih banyak buat materinya, sangat bermanfaat bagi saya
tapi ada satu hal yang saya kurang memahami yaitu pada bagian B Teknik pada Penilaian Keterampilan pada point ke 2 yaitu penilaian proyek, dimana penilaian ini merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, nah apakah penilaian ini efektif dan akan kah tercapai jika digunakan pada siswa kelas rendah? khususnya kelas 1 sd?
terima kasih..
Terima kasih atas pertanyaannya devi....
BalasHapusTeknik penilaian keterampilan semua itu baik dan sangat efektif kita gunakan dalam menilai kemampuan dan pemahaman serta pencapaian kompetensi siswa.
Teknik penilaian proyek dapat kita lakukan pada kelas rendah, tergantung pada materi dan pemahaman siswanya. Dengan catatan proyek yang akan kita lakukan sesuai dengan kemampuan dan daya pikir siswa di kelas rendah tersebut.
Semoga bermanfaat.....
Assalamualaikum ibu....
BalasHapusMau bertanya apakah rumus rentang predikat yang disajikan sudah baku harus seperti itu atau sekolah bisa menentukan sendiri predikat untuk setiap nilai?